Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menyatakan, setidaknya dibutuhkan waktu 10 tahun untuk memberantas wabah flu burung (H5N1) dari peternakan unggas di enam negara tempat virus itu menjadi endemik.
Menurut FAO, strain H5N1 avian influenza dilaporkan terdapat di 60 negara pada saat puncak penyebarannya pada 2006. Namun, sebagian besar kasus flu burung saat itu berhasil ditangani. Walau demikian, virus ini tetap menjadi endemik di Banglades, China, Mesir, India, Indonesia, dan Vietnam karena sifat produksi dan rantai pasarnya, serta kualitas pelayanan dari kesehatan hewan.
Faktor lainnya, menurut FAO, di negara-negara tersebut kekhawatiran akan ancaman H5N1 tidak serta-merta diterjemahkan dalam suatu rencana konkret untuk mengendalikan virus dan mengeliminasinya. Virus H5N1 menewaskan sekitar 320 orang di seluruh dunia sejak 2003.
"Menghilangkan virus influenza H5N1 yang sangat patogenik dari unggas-unggas di enam negara yang masih endemik akan memakan waktu 10 tahun atau lebih," dalam pernyataan FAO.
FAO membuat rekomendasi untuk setiap negara mengenai tindakan yang harus diambil lima tahun ke depan untuk memungkinkan mereka untuk memberantas virus.
"Ini berisi gabungan dari tindakan yang bertujuan untuk pengendalian wabah dan respons, mengumpulkan dan menganalisis informasi, dan pencegahan penyakit dan pengurangan risiko,"katanya.