Dalam laporan kerja pertanggung jawaban tahun 2010 di sidang paripura di Gedung Graha Sakata DPRD Tabalong, Bupati Tabalong Drs H Rachman Ramsyi MSi mengatakan Pemerintah Kabupaten Tabalong berhasil menekan angka pembelanjaan pendapatan hingga Rp153 miliar.
Hal itu dikarenakan pengelolaan dana yang semakin membaik, walaupun masih dikatakan bukanlah perkara mudah. Itu terbukti dari realisasi belanja yang hanya menggunakan dana sebesar Rp719.034.469.504.
Dijelaskan orang nomor satu di Bumi Saraba Kawa, sebenarnya plafon (perhitungan belanja) yang ditetapkan mencapai Rp872.609.745.707. Sehingga, dengan keberhasilan itu dapat diartikan selama satu tahun anggaran 2010, pemkab dapat menghemat Rp153.575.276.167 atau hanya menyerap 82,40 persen dari anggaran yang diajukan.
“Untuk rinciannya, realisasi belanja operasional sebesar Rp501.305.908.504 sementara plafonnya Rp614 miliar lebih atau realisasi belanja 81,59 persen,” jelas Rachman.
Lainnya, untuk realisasi belanja modal, bupati memaparkan dilakukan dengan dana sebesar Rp210.352.340.836 dari plafon sebesar Rp248.070.933.760 atau 84,80 persen.
Disamping memaparkan tentang belanja operasional dan belanja modal, dia juga menjelaskan belanja tidak terduga dan belanja transfer, serta pembiayaan. “Belanja tidak terduga ditetapkan sebesar Rp3.353.404.243, direlaisasikan sebesar Rp661.351.000. sedangkan jika dipersentasikan, realisasi belanja tidak terduga totalnya sebesar 0,09 persen saja,” terangnya.
Sementara itu, hal lainnya yang juga disebutkan, seperti belanja transfer yang hampir direalisasikan sebesar 100 persen, karena dari yang ditetapkan sebesar Rp6.730.600.000 mampu diserap sebesar Rp6.714.869.200. dan realisasi pembiayaan Rp49.122.282.926 untuk pembayaran utang dan penyertaan modal pemerintah kepada Bank Kalsel,BPR, dan PDAM Kabuapten Tabalong.
Begitu pula dengan target pendapatan yang telah ditetapkan di tahun itu, sebesar Rp799.215.787.465 dapat direalisasikan sebesar Rp693.803.716,282 atau mencapai 86,81 persen. Sehingga, masih perlu mendapatkan perhatian.
“Saya menyadari apa yang telah dicapai dan dihasilkan masih jauh dari harapan masyarakat. Karena tuntutan masyarakat jauh lebih besar melebihi kemampuan kita,” katanya merendah. Sehingga membutuhkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak.