Pemberontak Libya Merasa NATO Terlalu Lambat

Updated at: 06.11.
Under Category: dunia unik
###;
Pemimpin pemberontak Libya merasa rantai kepemimpinan NATO terlalu lambat, menyebabkan rakyat tewas setiap harinya.

Abdul Fattah Yunus yang memimpin kekuatan pemberontak menyatakan, Pakta Perjanjian Atlantik Utara (NATO) terlalu lambat dalam memerintahkan serangan udara untuk melindungi rakyat sipil dari angkatan bersenjata yang masih setia pada Pemimpin Libya Muammar Khadafi.

Hal ini terutama terjadi di Kota Misrata di Libya Barat, yang revolusi terhadap Khadafi masih belum terhenti. Di kota itu, rakyat yang memberontak masih harus berhadapan dengan tank-tank Khadafi serta penembak jitu. NATO akan memusatkan serangan di tempat ini.

“NATO membombardir di sana sini namun membiarkan rakyat Misrata tewas setiap harinya. NATO mengecewakan kami,” ujar Yunus yang berbicara dari kota terbesar kedua di negara itu, Benghazi.

Untuk menjawab hal ini, NATO menyatakan sedang menjalankan apa yang menjadi mandat mereka. Koalisi bersenjata Eropa ini telah mengambil alih komando dari AS, Inggris dan Prancis pada 31 Maret lalu.

Menurut Yunus, NATO bergerak terlalu lambat sehingga pasukan Khadafi selalu mendapat kesempatan untuk menyerang mereka dengan tank, artileri dan mortir. “NATO malah menjadi masalah kami. Mereka benar-benar tak efektif di Misrata karena setiap hari selalu ada yang tewas,” lanjutnya.

sumber
###

Pemberontak Libya Merasa NATO Terlalu Lambat
"Pemberontak Libya Merasa NATO Terlalu Lambat" Di Posting oleh blog , Rabu, 06 April 2011, pukul 06.11 dalam topik dunia unik dan permalink https://wongcilongok.blogspot.com/2011/04/pemberontak-libya-merasa-nato-terlalu.html. Nomer ID: 4.8.

Comments :

Daftar Isi

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Is Hosted by Blogger