Bagi yang kemarin lusa tidak melihat tayangan di televisi yang membahas pulau sempu, nah sekarang kita bisa tahun pulau yang indah dengan panorama laut yang mempesona. Pernah lihat film " The Beach " Leonardo Di Caprio . Mereka syutingnya di Thailand. Di Indonesia tidak kalah menariknya juga mempunya pulau yang mirip dengan film tersebut.
Untuk menikmati sempurnanya keindahan pulau seluas 877 hektare ini harus menuju ke Segara Anakan atau biasa disebut dengan "Danau Kayangan" yang berada di sisi selatan Pulau Sempu. Untuk menjangkau pulau menawan itu, dari pusat Kota Malang harus menuju Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, tepatnya di Wana Wisata Pantai Sendang Biru, sekitar 70 km.
Bila menggunakan angkutan umum, bisa ditempuh dari Kota Malang menuju Gondanglegi Rp5.000,00 dan dilanjutkan dari Gondanglegi ke Sendang Biru Rp10.000,00 per orang.Sementara jika menggunakan kendaraan roda dua atau empat, perjalanan ke Wana Wisata Pantai Sendang Biru akan memakan waktu tempuh sekitar tiga jam.
Selama perjalanan, sejumlah panorama keindahan alam perkebunan dan hutan serta ruas jalan yang berkelak-kelok, naik-turun bukit. Meski demikian, mayoritas kondisi jalana menuju ke Wana Wisata Pantai Sendang Biru aspalnya cukup mulus.Usai sampai di Sendang Biru, yang merupakan perkampungan nelayan dengan TPI (tempat pelelangan ikan) modern, untuk menuju ke Danau Kayangan di Pulau Sempu hanya ada satu alat transportasi laut, yaitu perahu motor milik nelayan setempat.
Untuk jarak sekitar 2 mil laut antara Sendang Biru ke Pulau Sempu, harus rela mengeluarkan dana Rp100 ribu untuk sekali jalan, menyewa perahu motor, dan untuk kembalinya membayar kembali senilai sama. Sementara, bila menggunakan kendaraan sendiri atau sewa, harus di parkir di Pantai Sendang Biru, sebab ke Pulau Sempu tidak bisa menggunakan kendaraan karena adanya batas perairan yang memisahkan serta tidak terdapat ruas jalan yang bisa dilewati kendaraan karena jalannya berbatu dan berbukit.
"Hutan Sempu merupakan salah satu hutan konservasi untuk penelitian yang dilindungi pemerintah. Pasalnya, sejumlah satwa langka masih ada di kawasan itu. Untuk itu, jika ke sana harus minta ijin dari petugas penjaga hutan yang berkantor di Pantai Sendang Biru," kata Warno, salah seorang nelayan yang sudah sejak lima tahun mengantar jemput para pelancong ke Pulau Sempu.
Setelah menyeberang, sampailah ke Pulau Sempu. Namun untuk menuju ke Danau Kayangan yang terletak sisi selatan bagian terluar pulau dan berbatasan dengan Samudera Hindia, harus jalan kaki sekitar satu setengah jam dari Teluk Semut atau sisi daratan utara Pulau Sempu. "Kalau ke Pulau Sempu kurang sempurna jika tidak ke Danau Kayangan, tempat yang menjadi tujuan utama," kata Warno yang sehari bisa mengantar dua rombongan pelancong saja ini.
Dalam perjalanan, akan menjumpai hutan tropis dataran rendah seperti pohon bendo, bakau dan melewati rintangan yang cukup sulit, seperti kemiringan permukaan tanah yang mencapai 60 derajat. Selain itu, melewati jembatan yang sengaja dibuat dari pohon yang tumbang dan terbentang di atas sungai kecil dalam hutan tropis itu.
Satwa penghuni Pulau Sempu antara lain elang jawa, burung rangkok badak, alap-alap cina, elang laut, elang perut putih, kijang serta bebera[pa jenis ular. Bila beruntung, bisa menjumpai macam tutul maupun macan kumbang yang kabarnya masih hidup beberapa ekor.Diiringi kicauan beragam burung, sepanjang perjalanan menemukan paroma pantai yang asri dengan deburan ombak kecil hingga besar menghantam tebing pulau yang cukup menawan ini.
Setelah itu, baru bisa menjumpai pantai kecil berpasir putih tidak begitu panjang. Tak ada satupun hunian di tempat itu, sehingga jika ingin menginap harus membawa tenda dan peralatan petualangan lainnya. Air yang terlihat membiru dan menghiasi Danau Kayangan ini, merupakan air muntahan dari air laut Samudera Hindia yang masuk melalui lubang bulat besar yang berada di tebing bagian tenggara. Sehingga saat ombak masuk, air akan terlihat begitu indah seperti semburan api "sang naga".
Dibalik danau itu, akan terdengar deburan ombak Samudera Hindia yang menghantam tebing curam di sisi selatan Pulau Sempu. Hal ini bisa anda nikmati jika naik ke atas tebing di sisi danau dan akan terlihat pula luasnya hamparan Samudera Hindia. Menurut Warno, disebut Danau Kayangan, karena seperti mimpi melihat keindahan gugusan pantai dengan pasir putih dan air lautnya yang terlihat dangkal dengan bebatuan karang yang terlihat jelas di permukaan.
Usai menikmati keindahan alam itu, anda harus sadar dan jangan terlalu terbuai dengan keindahannya, sebab matahari akan terbenam dan seluruh keindahan itu menjadi gelap. Yang tinggal, hanya suara deburan ombak yang setia menemani menjelang malam hari.
Macan
Pulau Sempu, adalah sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah selatan Pulau Jawa. Pulau ini berada dalam wilayah Kabupaten Malang, Saat ini, Sempu merupakan kawasan cagar alam yang dilindungi oleh pemerintah. Dalam pulau ini nyaris tidak ditemukan mata air payau.
Secara geografis, Pulau Sempu terletak diantara 112° 40' 45 - 112° 42' 45 bujur timur dan 8° 27' 24? - 8° 24' 54 lintang selatan. Pulau ini, berbatasan dengan Selat Sempu (Sendang Biru) dan dikepung Samudera Hindia di sisi Selatan, Timur dan Barat. Pulau Sempu, merupakan kawasan cagar alam yang berada dibawah naungan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Timur.
Pulau Sempu, memiliki empat ekosistem yakni ekosistem hutan mangrove, ekosistem hutan pantai, ekosistem danau dan hutan tropis dataran rendah. Sesuai penelitian beberapa ahli, iklim kawasan pulau Sempu termasuk tipe C dengan curah hujan rata-rata 2.132 mm per tahun.
Musim hujan umumnya terjadi pada bulan Oktober hingga April, sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan Mei sampai September. Berdasarkan data BKSDA, pulau ini memiliki lebih dari 223 jenis tumbuhan, dan 144 lebih jenis burung spesies baru dan mamalia serta hewan langka lainnya. Selain itu, di pulau ini juga masih ada macan tutul serta macan kumbang lainnya.
Salah seoirang petugas BKSDA menyebutkan, binatang buas itu (macan tutul dan kumbang) sering tampak di sekitar Telaga Lele dan Teluk Semut. Sementara, nama Pulau Sempu sebenarnya berasal dari nama sejenis tanaman obat yang saat ini amat langka, yakni Pohon Sempu. Meski demikian, tak satu pun Pohon Sempu yang masih berdiri di areal hutan tropis maupun hutan pantai pulau itu.
__________________