Para ahli konservasi dari Durrell Institute of Conservation and Ecology (DICE) di University of Kent menemukan populasi baru dari bunglon Belalanda Madagaskar.
Bunglon Belalanda sudah mendekati kepunahan dan sudah diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah. Sebelumnya bunglon ini hanya terlihat di beberapa pohon di dua desa kecil. Belalanda termasuk salah satu dari 75 spesies bunglon yang hanya ada di Madagascar, ke tujuh pluh lima jenis bunglon itu semuanya terancam oleh penghancuran habitat. Populasi bunglon Belalanda yang baru ditemukan di desa ketiga di selatan pulau utama Madagascar.
Richard Griffiths, Professor Biological Conservation di DICE dan pemimpin tim untuk proyek ini menggambarkan penemuan ini sangat penting bagi spesies ini karena bunglon belalanda kemungkinan adalah salah satu dari reptile terlangka di dunia.
Griffiths juga menambahkan kalau DICE juga bekerja keras mengembangkan tanaman tanaman yang bisa menjadi tempat tinggal bunglon bunglon tersebut di alam bebas.
Kehilangan & pengurangan habitat adalah ancaman utama bagi bunglon bunglon ini dan keanekaragaman hayati secara umum di Madagascar. Tim nya juga rajin berkomunikasi dengan penduduk local untuk menaikkan kesadaran atas penderitaan reptile langka ini.
Partner local DICE dalam proyek ini adalah Madagasikara Voakajy, sebuah organisasi keanekaragaman hayati di Malagasy yang menggunakan ilmu konservasi dan partisipasi komunitas untuk melindungi spesies2 endemic di Malagasy (yang banyak diperdagangkan dengan harga sangat mahal) dan juga melindungi habitatnya.
